NPM : 21214826
Kelas : 1EB30
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Negara
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua pertiga wilayahnya terdiriatas
lautan dan kaya akan sumberdaya alam laut. Kita sering melihat atau
mendengaristilah kelautan dan kemaritiman. Ada yang menganggap bahwa istilah
kemaritiman dan kelautan mempunyai arti yang sama, tetapi sementara ada
pendapat bahwa pengertian kelautan mempunyai arti yang lebih luas daripada
pengertian kemaritiman, sehingga masyarakat masih banyak yang belum memahami
tentang kelautan dan kemaritiman itusendiri.
1.2 Rumusan
masalah
1.2.1 Apa itu kemaritiman?
1.2.2 Bagaimana sejarah kemaritiman
Indonesia?
1.2.3 Apa saja aspek-aspek kemaritiman?
1.2.4 Bagaimana kemaritiman Indonesia
saat ini?
1.3 Tujuan
penulisan
Tujuan penulisan dalam tulisan ini
adalah :
1.3.1Untuk
memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill
1.3.2Untuk
memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai materi tentang kemaritiman
1.4 Manfaat penulisan
Manfaat
penulisan dalam tulisan ini adalah :
1.4.1 Agar mahasiswa mengenal dan memahami tentang
kemaritiman
1.4.2 Agar wawasan mahasiswa tentang kemaritiman bertambah
1.5 Metode penulisan
Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulisan yang
dilaksanakan, maka penulis menggunakan metode kepustakaan, yakni:
1.5.1 Penulis
mencari sumber untuk tulisannya melalui situs-situs internet
BAB II
ISI
2.1 Pengertian kemaritiman
Istilah
maritim berasal dari bahasa Inggris yaitu
maritime,yang berarti navigasi,maritim atau bahari. Dari kata ini kemudian lahir istilah
maritime power yaitu negara maritim atau negara samudera. Pemahaman maritim merupakan segala aktivitas pelayaran dan perniagaan/perdagangan yang berhubungan dengan kelautan atau disebut pelayaran niaga, sehingga dapat disimpulkan bahwa maritim adalahTerminologi Kelautan dan Maritim Terminologi Kelautan dan Maritim Terminologi Kelautan dan Maritim Terminologi Kelautan dan Maritim Terminologi Kelautan dan Maritim
berkenaan dengan laut, yang berhubungan dengan pelayaran perdagangan laut.Pengertian kemaritiman yang selama ini diketahui oleh masya-rakat umum adalah menunjukkan kegiatan di laut yang berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan,sehingga kegiatan di laut yang menyangkut eksplorasi, eksploitasi atau penangkapan ikan bukan merupakan kemaritiman. Dalam arti lain kemaritiman berarti sempit ruang lingkupnya, karena berkenaan dengan pelayaran dan perdagangan laut.Sedangkan pengertian lain dari kemaritiman yang berdasarkan padatermonologi adalah mencakup ruang/wilayah permukaan laut, pelagik danmesopelagik yang merupakan daerah subur di mana pada daerah ini terdapat kegiatan seperti pariwisata, lalulintas, pelayaran dan jasa-jasa kelautan.
maritime,yang berarti navigasi,maritim atau bahari. Dari kata ini kemudian lahir istilah
maritime power yaitu negara maritim atau negara samudera. Pemahaman maritim merupakan segala aktivitas pelayaran dan perniagaan/perdagangan yang berhubungan dengan kelautan atau disebut pelayaran niaga, sehingga dapat disimpulkan bahwa maritim adalahTerminologi Kelautan dan Maritim Terminologi Kelautan dan Maritim Terminologi Kelautan dan Maritim Terminologi Kelautan dan Maritim Terminologi Kelautan dan Maritim
berkenaan dengan laut, yang berhubungan dengan pelayaran perdagangan laut.Pengertian kemaritiman yang selama ini diketahui oleh masya-rakat umum adalah menunjukkan kegiatan di laut yang berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan,sehingga kegiatan di laut yang menyangkut eksplorasi, eksploitasi atau penangkapan ikan bukan merupakan kemaritiman. Dalam arti lain kemaritiman berarti sempit ruang lingkupnya, karena berkenaan dengan pelayaran dan perdagangan laut.Sedangkan pengertian lain dari kemaritiman yang berdasarkan padatermonologi adalah mencakup ruang/wilayah permukaan laut, pelagik danmesopelagik yang merupakan daerah subur di mana pada daerah ini terdapat kegiatan seperti pariwisata, lalulintas, pelayaran dan jasa-jasa kelautan.
2.2 Sejarah kemaritiman Indonesia
Sejarah menunjukkan bahwa pada masa lalu, Indonesia memiliki
pengaruh yang sangat dominan di wilayah Asia Tenggara, terutama melalui
kekuatan maritim besar di bawah Kerajaan Sriwijaya dan kemudian Majapahit.
Wilayah laut Indonesia yang merupakan dua pertiga wilayah Nusantara
mengakibatkan sejak masa lampau, Nusantara diwarnai dengan berbagai pergumulan
kehidupan di laut. Dalam catatan sejarah terekam bukti-bukti bahwa nenek moyang
bangsa Indonesia menguasai lautan Nusantara, bahkan mampu mengarungi samudera
luas hingga ke pesisir Madagaskar, Afrika Selatan. Penguasaan lautan oleh nenek
moyang kita, baik di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Majapahit maupun
kerajaan-kerajaan Bugis-Makassar, lebih merupakan penguasaan de facto daripada penguasaan
atas suatu konsepsi kewilayahan dan hukum. Namun, sejarah telah menunjukkan
bahwa bangsa Indonesia yang mencintai laut sejak dahulu merupakan masyarakat
bahari. Akan tetapi, oleh penjajah kolonial, bangsa
Indonesia didesak ke darat, yang mengakibatkan menurunnya jiwa bahari. Nenek
moyang bangsa Indonesia telah memahami dan menghayati arti dan kegunaan laut
sebagai sarana un tuk menjamin berbagai kepentingan antarbangsa, seperti perdagangan
dan komunikasi.
Pada sekitar abad ke-14 dan permulaan abad ke-15 terdapat lima jaringan
perdagangan (commercial zones). Pertama, jaringan perdagangan Teluk Bengal,
yang meliputi pesisir Koromandel di India Selatan, Sri Lanka, Burma (Myanmar),
serta pesisir utara dan barat Sumatera. Kedua, jaringan perdagangan Selat
Malaka. Ketiga, jaringan perdagangan yang meliputi pesisir timur Semenanjung
Malaka, Thailand, dan Vietnam Selatan. Jaringan ini juga dikenal sebagai
jaringan perdagangan Laut Cina Selatan. Keempat, jaringan
perdagangan Laut Sulu, yang meliputi pesisir barat Luzon, Mindoro, Cebu,
Mindanao, dan pesisir utara Kalimantan (Brunei Darussalam). Kelima, jaringan
Laut Jawa, yang meliputi kepulauan Nusa Tenggara, kepulauan Maluku, pesisir
barat Kalimantan, Jawa, dan bagian selatan Sumatera. Jaringan perdagangan
ini berada di bawah hegemoni Kerajaan Majapahit. Selain itu, banyak bukti
prasejarah di pulau Muna, Seram dan Arguni yang diperkirakan merupakan
hasil budaya manusia sekitar tahun 10.000 sebelum masehi.
Bukti sejarah tersebut berupa gua yang dipenuhi lukisan perahu layar. Ada
pula peninggalan sejarah sebelum masehi berupa bekas kerajaan Marina yang
didirikan peranta u dari Nusantara yang ditemukan di wilayah Madagaskar. Tentu
pengaruh dan kekuasaan tersebut dapat diperoleh bangsa Indonesia
waktu itu karena kemampuan membangun kapal dan armada yang layak laut, bahkan
mampu berlayar sampai lebih dari 4.000 mil.
Selain Sriwijaya dan bahkan sebelum Majapahit, Kerajaan Singosari juga
memiliki armada laut yang kuat dan mengadakan hubungan dagang secara
intensif dengan wilayah sekitarnya. Kita mengetahui strategi
besar Majapahit mempersatukan wilayah Indonesia melalui Sumpah Amukti Palapa
dari Mahapatih Gajah Mada. Kerajaan Majapahit telah banyak mengilhami
pengembangan dan perkembangan nilai-nilai luhur kebudayaan Bangsa Indonesia
sebagai manifestasi sebuah bangsa bahari yang besar. Sayangnya, setelah
mencapai kejayaan budaya bahari, Indonesia terus mengalami kemunduran, terutama
se telah masuknya VOC dan kekuasaan kolonial Belanda ke Indonesia. Perjanjian
Giyanti pada tahun 1755 antara Belanda dengan Raja Surakarta dan Yogyakarta
mengakibatkan kedua raja tersebut harus menyerahkan perdagangan hasil
wilayahnya kepada Belanda. Sejak itu, terjadi penurunan semangat dan jiwa
bahari bangsa Indonesia, dan pergeseran nilai budaya, dari budaya bahari ke
budaya daratan. Namun demikian, budaya bahari Indonesia tidak boleh
hilang karena alamiah Indonesia sebagai negara kepulauan terus menginduks i,
membentuk budaya bahari bangsa Indonesia.
Catatan
penting sejarah maritim ini menunjukkan bahwa dibandingkan dengan negara-negara
tetangga di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki keunggulan aspek budaya
bahari bentukan secara alamiah oleh aspek-aspek alamiah Indonesia. Berkurangnya
budaya bahari lebih disebabkan berkurangnya perhatian Pemerintah
terhadap pembangunan maritim.
2.3
Aspek-aspek kemaritiman
1. Aspek Sosial Budaya
Sosial adalah
segala sesuatu yang mengenai masyarakat atau kemasyarakatan atau dapat juga
berarti suka memperhatikan kepentingan umum (kata sifat).
Budaya dari
kata Sans atau Bodhya yang artinya pikiran
dan akal budi. Budaya ialah segala hal yang dibuat oleh manusia berdasarkan
pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta, rasa dan karsa. Dapat berupa
kesenian, moral, pengetahuan, hukum, kepercayaan, adat istiadat, & ilmu.
Sosial
Budaya adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran dan budi
nuraninya dalam kehidupan bermasyarakat Secara sederhana kebuadayaan dapat
diartikan sebagai hasil dari cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
Koentjaraningrat
(2002) mendefinisikan kebudayaan adalah seluruh kelakuan dan hasil kelakuan
manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkannya dengan belajar
dan semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Asalkan sesuatu yang
dilakukan manusia memerlukan belajar maka hal itu bisa dikategorikan sebagai
budaya.
Taylor dalam
bukunya Primitive Culture, memberikan definisi kebudayaan sebagai keseluruhan
yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, dan
kemampuan kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan lain serta
kebiasaankebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut
Herskovits, Budaya sebagai hasil karya manusia sebagai bagian dari
lingkungannya (culture is the human-made part of the environment). Artinya
segala sesuatu yang merupakan hasil dari perbuatan manusia, baik hasil itu
abstrak maupun nyata, asalkan merupakan proses untuk terlibat dalam
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial, maka bisa disebut budaya.
a. Unsur
Kebudayaan
Koentjaraningrat (2002)
membagi budaya menjadi 7 unsur : yakni sistem religi dan upacara keagamaan,
sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian,
sistem mata pencaharian hidup dan sistem teknologi dan peralatan. Ketujuh unsur
itulah yang membentuk budaya secara keseluruhan.
b. Pengaruh Pada aspek Sosial Budaya
Istilah sosial budaya mencakup
dua segi utama kehidupan bersama manusia yaitu segi sosial dimana manusia demi
kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerjasama dengan manusia lainnya.
Sementara itu, segi budaya merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang
manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku yang
terlembagakan. Pengertian sosial pada hakekatnya adalah pergaulan hidup manusia
dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib,
sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Adapun hakekat
budaya adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta,
rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan
pendukung penggerak kehidupan. Dengan demikian, kebudayaan merupakan seluruh
cara hidup suatu masyarakat yang manifestasinya dalam tingkah laku dan hasil
dari tingkah laku yang dipelajari dari berbagai sumber. Kebudayaan diciptakan
oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis dan
lingkungan sejarah.
c. Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial
budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi
dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang
dari d’alam maupun dari luar yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Wujud ketahanan sosial budaya nasional
tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian
nasional berdasarkan Pancasila, yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia. Esensi
pengaturan dan penyelenggaran kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia adalah
pengembangan kondisi sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat
merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya yang dilandasi
nilai-nilai Pancasila.
2. Aspek
Sosial Ekonomi
a. Sisi Rencana Pembangunan Nasional, Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini
dimaksudkan agar proyek dapat:
Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Menggunakan sumber daya lokal.
Menghasilkan dan menghemat devisa.
Menumbuhkan industri lain.
Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri
sesuai dengan kemampuan.
Menambah pendapatan nasional.
b. Sisi Distribusi Nilai Tambah
Yaitu agar
proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah. Nilai tambah hendaknya dapat
dihitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah dapat
diasumsikan bahwa proyek berproduksi dengan kapasitas normal.
Setelah nilai tambah tersebut diketahui besarnya, maka nilai ini selanjutnya
dapat didistribusikan. Hendaknya perhitungan-perhitungan tersebut dilakukan
secara jelas.
c. Sisi Nilai Investasi Per Tenaga Kerja
Penilaian
berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu
cara mengukur proyek padat modal atau padat karya adalah dengan membagi jumlah
investasi (modal tetap + modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat
sehingga didapat nilai investasi per tenaga kerja. Untuk proyek perluasan,
perhitungan nilai investasi merupakan jumlah investasi sebelum dan sesudah
investasi. Sayangnya, modal ini berpatokan pada nilai rupiah tertentu, misalnya
proyek bisnis dengan nilai lebih besar dari X Rupiah adalah padat modal, dan
selain itu berarti padat karya.
Adapun hambatan pembangunan yang terjadi di Bidang Ekonomi yaitu:
1. Iklim tropis
Iklim tropis
menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan lembab sehingga
menurunkan usaha atau gairah kerja manusia, banyak muncul penyakit, serta
membuat pertanian kurang menguntungkan.
2. Produktivitas rendah
Produktivitas
rendah ini disebabkan oleh kualitas manusia dan sumber alam yang relatif kurang
menguntungkan.
3. Kapital sedikit
Disebabkan
oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja yang berakibat kepada rendahnya
pendapatan negara, sehingga tabungan sebagai sumber kapital juga rendah.
4. Nilai perdagangan luar negeri
Ini
disebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas
permintaan atas perubahan harga yang inelastis.
5. Besarnya pengangguran
Ini
disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang pindah dari desa ke kota dan kota
tidak mampu menampung tenaga mereka karena kurangnya faktor produksi lain untuk
mengimbanginya sehingga terjadilah pengangguran itu.
6. Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan
Misalnya
keuntungan lebih banyak dimiliki oleh sebagian kecil golongan tertentu saja.
7. Tekanan penduduk yang berat
Hal ini
disebabkan karena antara lain naiknya rata-rata umur manusia dibarengi dengan
masih besarnya persentase kenaikan jumlah penduduk yang makin lama makin
membebani sumber daya lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.
8. Penggunaan tanah yang produktivitas rendah
Hal ini
disebabkan karena sektor pertanian menjadi mata pencaharian utama, di samping
itu juga, kualitas alat-alat produksi, pupuk, teknik pengolahan tanah juga
masih relatif rendah.
3. Aspek
Sosial Politik
Politik berasal dari kata
politics dan atau policy artinya berbicara politik akan mengandung makna
kekuasaan (pemerintahan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman itu berlaku di
Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan policy sehingga kita menganut
satu paham yaitu politik. Hubungan tersebut tercermin dalam fungsi pemerintahan
negara sebagai penentu kebijaksanaan serta aspirasi dan tuntutan masyarakat
sebagai tujuan yang ingin diwujudkan sehingga kebijaksanaan pemerintahan negara
itu haruslah serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi masyarakat.
Politics di Indonesia harus
dapat dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional ini yang meliputi dua bagian
utama yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.
a. Politik Dalam
Negeri
Politik dalam negeri adalah
kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu
menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem,
yang unsur-unsurnya terdiri dari :
Struktur Politik
Merupakan wadah penyaluran
pengambilan berupa kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam
menjaring/pengkaderan pimpinan nasional.
Proses Politik
Merupakan suatu rangkaian
pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan
umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan, yang
puncaknya terselenggara dalam pemilu.
Budaya Politik
Merupakan pencerminan dari
aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara yang dilaksanakan secara sadar dan rasional baik melalui
pendidikan politik maupun kegiatan-kegiatan politik yang sesuai dengan disiplin
nasional.
Komunikasi Politik
Merupakan suatu hubungan
timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik
rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional.
b. Politik Luar
Negeri
Politik luar negeri adalah
salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
Politik luar negeri Indonesia berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945 yakni
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial serta anti penjajahan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan.
Politik luar negari merupakan
proyeksi kepentingan nasional kedalam kehidupan antar bangsa. Dijiwai oleh
falsafah negara Pancasila sebagai tuntutan moral dan etika, politik luar negeri
Indonesia diabadikan kepada kepentingan nasional terutama untuk pembangunan
nasional. Dengan demikian politik luar negeri merupakan bagian intergral dari
strategi nasional dan secara keseluruhan merupakan salah satu sarana pencapaian
tujuan nasional. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas
dalam pengertian bahwa Indonesia tidak memeihak kepada kekuatan-kekuatan yang
pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif dalam pengertian tidak
bersifat reaktif dan tidak menjadi objek percaturan internasional, tetapi
berperan serta atas dasar cita-cita bangsa yang tercermin dalam Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945. heterogenitas kepentingan bangsa-bangsa di dunia maka
politik luar negeri harus bersifat kenyal dalam arti bersikap moderat dalam hal
yang kurang prinsipil maupun tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar seperti
yang ditentukan dalam Pembukaan UUD 1945. Dinamika perubahan-perubahan hubungan
antar bangsa yang cepat dan tidak menentu di dunia maka dibutuhkan kelincahan
dalam arti kemampuan penyesuaian yang tinggi dan cepat untuk menanggapi dan
menghadapinya demi kepentingan nasional.
c. Ketahanan
Pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik
diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan yang datang
dari luar maupun dari dalam negeri yang langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
1. Ketahanan Pada
Aspek Politik Dalam Negeri
Sistem pemerintahan
yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut,
kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan
seluruh rakyat.
Mekanisme politik yang memungkikan
adanya perbedaan pendapat, namun perbedaaan itu tidak menyangkut nilai dasar
sehingga tidak antagonistis yang dapat menjurus pada konflik fisik. Disamping
itu harus dicegah timbulnya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
Kepemimpinan nasional
mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat, dengan tetap dalam
lingkup Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
Terjalin komunikasi dua
arah antara pemerintah dengan masyarakat dan antar kelompok/golongan dalam
masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional.
2. Ketahanan Pada
Aspek Politik Luar Negeri
Hubungan luar negeri
ditujukan untuk lebih meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang
atas dasar saling menguntungkan, meningkatkan citra positif Indonesia di luar
negeri, memantapkan persatuan bangsa dan keutuhan NKRI.
Politik luar negeri
terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan
kerjasama antar negara berkembang dan atau dengan negara maju sesuai dengan
kemampuan dan demi kepentingan nasional. Peranan Indonesia dalam membina dan
mempererat persahabatan dan kerjasama antar bangsa yang saling menguntungkan
perlu terus diperluas dan ditingkatkan.
Citra positif Indonesia
terus ditingkatkan dan diperluas antara lain melalui promosi, peningkatan
diplomasi dan lobi internasional, pertukaran pemuda, pelajar dan mahasiswa
serta kegiatan olah raga.
Perkembangan, perubahan
dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji denga seksama agar secara dini dapat
diperkirakan terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabitlitas
nasional serta menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan
nasional.
Langkah bersama negara
berkembang untuk memperkecil ketimpangan dan ketidakadilan dengan negara
industri maju perlu ditingkatkan dengan melaksanakan perjanjian perdagangan
internasioal serta kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan internasional.
Perjuangan mewujudkan
tatanan dunia baru dan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui penggalangan dan pemupukan
solidaritas dan kesamaan sikap serta kerjasama internasional dengan
memanfaatkan berbagai forum regional dan global.
Peningkatan kualitas
sumberdaya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan secara menyeluruh
terhadap sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat agar dapat
menjawab tantangan tugas yang dihada[inya. Disamping itu, perlu ditingkatkan
aspek-aspek kelembagaan dan sarana penunjang lainnya.
Perjuangan bangsa
Indoesia di dunia yang menyangkut kepentingan nasionan seperti melindung
kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak
warga negara Indonesi di luar negeri perlu ditingkakan.
2.4
Kemaritiman Indonesia saat ini
Berkaca dari masa lalu, melihat bagaimana
kejayaan masa lampau diperoleh karena mengoptimalkan potensi laut sebagai
sarana dalam suksesnya perekonomian dan ketahanan politik suatu negara, maka
menjadi suatu hal yang wajar bila sekarang ini Indonesia harus lebih
mengembangkan laut demi tercapianya tujuan nasional. Indonesia menyandang
predikat “Negara Maritim” atau negara kepulauan, predikat ini mustahil
ditinggalkan, lain halnya dengan predikat “Negara Agraris” yang suatu saat bisa
berganti dengan industri. Konsekwensi sifat maritim itu sendiri lebih mengarah
pada terwujudnya aktifitas pelayaran di wilayah Indonesia. Dalam kalimat ini
bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dalam membangun perekonomian akan
senantiasa dilandasi oleh aktivitas pelayaran.
Kilasan sejarah itu tentunya memberi gambaran,
betapa kerajaan-kerajaan di Nusantara dulu mampu menyatukan wilayah nusantara
dan disegani bangsa lain karena, paradigma masyarakatnya yang mampu menciptakan
visi Maritim sebagai bagian utama dari kemajuan budaya, ekonomi, politik dan
sosial.
Laut Indonesia merupakan urat nadi perekonomian
nasioaldan penggerak lalu lintas ekonomi dunia. Indonesia secara natural lahir
dan tumbuh sebagai Negara dan bangsa maritim, luar dan dalam. Hanya faktanya,
Indonesia saat ini masih belum menjadi Negara maritime dalam pengertian yang
sesungguhnya. Sebab, hingga sekarang Indonesia belum menjadi actor atau pelaku
kelautan yang cukup mempuni, baik ditingkat domestic maupun global. Padahal,
laut Indonesia merupakan urat nadi perekonomian nasional dan penggerak lalu
lintas ekonomi dunia.
Dunia maritim Indonesia telah mengalami
kemunduran yang cukup signifikan, kalau pada zaman dahulu mencapai kejayan baik
dalam bidang politik maupun ekonomi, sekarang ini tidak tampak sedikit pun
kemajuan yang dapat dilihat. Ironis memang, Indonesia yang mempunyai potensi
laut sangat besar di dunia kurang begitu memperhatikan sektor ini. Padahal,
laut menjadi salah satu faktor dalam mempertahankan eksistensi wilayah suatu
negara “Bahkan barang siapa yang menguasai laut, ia akan menguasai dunia”,
demikian dalil yang dikemukakan oleh Mahan, wajar saja kalau Mahan mengeluarkan
pernyataan tersebut, dalam karyanya yang berjudul “The Influence of Sea Power
Upon History” (1660-1783), yang terbit untuk pertama kalinya pada tahun 1890
dan telah mengalami cetakan ulang beberapa kali.
Berdasarkan tinjuan sejarah dari berbagai
kerajaan di Nusantara pada masa lalu, Indonesia sebenarnya adalah negara yang
berwatak maritim. Namun demikian, watak kemaritiman tersebut saat ini sudah
tidak lagi eksis, beberapa kalangan berkesimpulan agar dapat menjadi bangsa
yang kuat dan disegani dimata internasional maka Indonesia harus kembali
berwawasan maritim dan bukannya berorientasi daratan (land minded).
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Jadi, tidak bisa dibantahkan lagi bahwa sesungguhnya Indonesia terlahir
sebagai Negara maritim. Hal ini terbukti dari berbagai fakta sejarah yang ada,
serta bukti kejayaan nenek moyang kita pada masa kerajaan – kerajaan, ditambah
dengan peninggalan – peninggalan sejarah yang makin menguatkan fakta tersebut.
Namun keadaan maritim Indonesia saat ini justru mengalami kemunduran yang
signifikan, dikarenakan visi maritim tida lagi jelas dan tidak
mampunya masyarakat Indonesia melihat potensi dari posisi strategis nusantara.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya jita kembali kapada visi maritim yang
dulu seperti diterapkan nenek moyang kita, karena sejatinya Indonesia
menyandang predikat “Negara Maritim” atau negara kepulauan. Sehingga dengan
mengoptimalkan letak strategis dari Indonesia dan kekayaan sember daya bahari
yang melimpah, maka bukan mustahil jika Indonesia akan menjadi
bangsa yang disegani dan diperhitunkan di dunia dalam bidang maritim layaknya
dimasa jayanya dulu.
DAFTAR
PUSTAKA
Best Places To Bet On Boxing - Mapyro
BalasHapusWhere To Bet gri-go.com On Boxing. It's a sports betting event in which you bet on filmfileeurope.com the outcome of a game. In the ventureberg.com/ boxing world, each https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ player must decide if 출장샵 or not to